28 Februari, 2008

Pembangunan Infrastruktur

Seputar Indonesia, 3 Maret 2008
Laporan daya saing global versi World Economic Forum 2007-2008 menempatkan Indonesia berada pada peringkat 91 dari 131 negara di dunia. Hasil pemeringkatan ini mencerminkan betapa masih tertinggalnya infrastruktur kita dibanding negara lain. Ketertinggalan ini nampaknya menimbulkan pertanyaan akan kemampuan Indonesia bersaing di kancah internasional khususnya bidang ekonomi, bila pembangunan infrastruktur masih mengecewakan seperti sekarang.
Di lapangan, kondisi infrastruktur Indonesia memang sangat mengkhawatirkan. Infrastruktur seperti listrik, transportasi, pertanian dan lain-lain, memperlihatkan kualitas buruk. Contoh, terjadinya krisis listrik akhir-akhir ini, belum lagi dengan kondisi transportasi khususnya di kota-kota besar yang sudah akrab dengan kemacetan. Akibatnya menimbulkan biaya cukup besar bagi seluruh elemen masyarakat, khususnya pelaku ekonomi.
Adapun proyek-proyek pemerintah untuk membangun infrastruktur, kebanyakan kandas di tengah jalan, sehingga belum bisa dinikmati masyarakat. Dalam ranah perencanaan, sejumlah proyek dinilai sangat baik, hanya saja, realisasi di lapangan kerapkali tidak sesuai perencanaan. Bahkan, tidak sedikit proyek berhenti, meski hanya sampai tahap perencanaan. Hal seperti ini menimbulkan dampak negatif besar pada pembangunan ekonomi, sebab bila infrastruktur tidak tumbuh dan lebih berkualitas, serta tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, maka terjadi reduksi aktivitas khususnya bidang ekonomi.
Karena itu, disadari bahwa pembangunan ekonomi salah satunya didukung oleh ketersediaan infrastruktur yang cukup. Infrastruktur dimaksudkan sebagai alat yang dimanfaatkan pelaku ekonomi dalam menjalankan usaha, seperti dalam produksi dan distribusi. Infrastruktur jalanan misalnya, bila tidak mengalami perbaikan, maka secara langsung akan menurunkan aktivitas ekonomi. Distribusi terhambat, biaya meningkat, inefisiensi waktu bertambah, dan lain-lain. Fenomena ini kerap terjadi di negara berkembang, sehingga menimbulkan efek negatif ganda pada perekonomian. Berbeda di negara maju, infrastruktur seperti jalanan biasanya tidak menjadi masalah sebab pembangunannya benar-benar diprioritaskan, sehingga mendorong kemajuan ekonomi.
Karena itu, bangsa yang ingin maju dalam bidang ekonomi harus menjadikan infrastukrtur sebagai pendukung bergerak dan bertumbuhnya aktivitas ekonomi. Infrastruktur mesti dibangun dan dibenahi agar aktivitas ekonomi bisa berjalan lancar, sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat. Pun, nantinya berimbas pada pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Di kancah internasional, dengan dukungan infrastruktur berkualitas, produsen dalam negeri bisa menghasilkan produk yang relatif lebih murah dan pasokan selalu terjaga. Misalnya, ketersediaan listrik akan mendorong produsen tetap berproduksi, serta kondisi transportasi yang berkualitas akan menurunkan biaya. Kondisi ini mendorong produsen dalam negeri tetap mampu bersaing di kancah perdagangan internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar